Salah satu tradisi tahun baru yang biasa dilakukan oleh banyak orang, khususnya anak muda di jaman sekarang ini adalah membuat resolusi tahun baru. New year, new resolutions istilahnya.

Kita sendiri mungkin sudah biasa menulis resolusi-resolusi yang bersifat personal seperti; “tahun ini lebih sering berolahraga”; “lebih banyak membaca buku” atau “lebih banyak bertemu orang baru” setiap tahunnya, membuat daftar apa saja yang ingin dicapai selama satu tahun ke depan, terlepas dari resolusi-resolusi tersebut bisa direalisasi atau tidak.

Meski sudah menuliskan berbagai macam resolusi baru, kebanyakan dari kita biasanya tidak menyelesaikan apa yang sudah kita rencanakan. Berdasarkan penelitian, hanya 8% orang yang benar-benar mencapai resolusi mereka selama satu tahun. Sedangkan ada 46% orang yang berhenti setelah 3 atau 6 bulan. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda termasuk bagian dari 8% atau 46%?

Mengapa orang-orang bisa berhenti di tengah-tengah?

Umumnya, kita selalu membuat resolusi yang berlawanan dengan kebiasaan kita. Kebanyakan dari resolusi yang kita punya adalah sesuatu yang mengubah suatu kebiasaan yang sudah ada. Contohnya saja seperti, “lebih sering berolahraga”. Jika Anda tidak terbiasa melakukannya, misalkan terlalu sibuk dan tidak ada waktu, hal ini bisa menjadi terlalu berat untuk Anda.

Menjalankan resolusi tidak mudah dilakukan jika tidak dilakukan dengan motivasi yang tepat.

Anda mungkin sudah familiar dengan kata ‘tujuan’ dan juga ‘resolusi’. Meski kedua ini sering dihubungkan, tujuan dan resolusi adalah dua hal yang berbeda. Resolusi adalah niat, yaitu seperti janji pada diri sendiri untuk melakukan sesuatu. Sedangkan tujuan adalah target, menghasilkan sesuatu yang kita inginkan atau rencanakan. Jika tujuan umumnya memiliki batas waktu, resolusi biasanya lebih open-ended, sehingga tidak ada batas waktu yang spesifik.

Mudahnya, resolusi kita terdiri dari berbagai tujuan. Dan tujuan adalah berbagai langkah atau aktivitas yang membawa kita pada tercapainya resolusi.

Lalu bagaimana dengan resolusi di tempat kerja? Penting kah?

Jawabannya adalah ya.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

 

Memiliki resolusi di tempat kerja dapat membantu kita untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan, diperbaiki dan apa yang penting untuk dilakukan kedepannya. Anda dapat membuat resolusi di tempat kerja berdasarkan personal, tim atau bahkan perusahaan. Ini juga membantu tim untuk lebih menyatu dengan memiliki tujuan bersama yang perlu dicapai. Anda tidak perlu hanya berfokus pada kekurangan Anda. Resolusi juga dapat mengenai hal yang Anda sudah Anda kuasai dan ingin Anda tingkatkan.

Resolusi yang Anda miliki perlu bersifat kualitatif dan realistik, sesuatu yang menantang tetapi yakin dapat Anda capai. Batasi resolusi dan tujuan menjadi hanya beberapa hal saja agar Anda tidak kehilangan fokus. Resolusi yang terlalu banyak dengan waktu yang singkat membuatnya sulit untuk benar-benar dilaksanakan.

Hal penting yang perlu dilakukan agar resolusi benar-benar terlaksana adalah membuatnya menjadi kebiasaan baru. Jika Anda memiliki resolusi untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, Anda bisa melakukan survey pelanggan setiap satu bulan sekali dan lakukan review bersama tim Anda. Jika dilakukan secara berkala.

Resolusi tidak perlu membuat Anda merasa tertekan. Anda hanya berusaha merubah sesuatu yang sudah ada, bukan sesuatu yang harus Anda mulai dari awal. Perlu diingat bahwa kunci dari tercapainya resolusi Anda adalah konsisten dan proses dan proses sama pentingnya dengan hasil.

Semoga sukses!

 

Ditulis oleh Khansa Khairunnisa

 

Referensi

Emma, Longridge. (2019). Diambil dari https://www.jivochat.co.id/blog/communication/new-year-workplace-resolutions-are-important.html

Jessie, Wood. (2019). Diambil dari https://wavelength.asana.com/workstyle-new-years-resolutions-at-work/#close