
Komunikasi Asertif dan Manfaatnya – Dalam hidup, mungkin Anda pernah sekali atau dua kali mengenal seseorang yang tegas dan mampu menyampaikan opini dengan jelas tanpa ada maksud lain. Selain itu, mereka juga tidak mudah goyah saat berselisih pendapat dengan orang lain. Sederhananya, jika A ya A, B ya B.
Apabila diamati, kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang percaya diri dan tidak takut untuk berkata tidak. Orang dengan kepribadian seperti itu umumnya bisa jatuh dalam salah satu kategori, yakni agresif atau asertif. Sekilas keduanya terlihat sama, tetapi ada perbedaan yang jelas dari kedua gaya komunikasi tersebut.
Orang yang agresif cenderung memiliki gaya komunikasi yang dominan. Hampir sama dengan orang asertif, tetapi mereka jujur menunjukkan apa yang dipikirkan dan rasakan. Meski demikian, terkadang muncul persepsi yang salah mengenai pengertian dari asertif.
Bagi sebagian besar orang, asertif mungkin sering diasosiasikan dengan ‘mendominasi’. Hal ini tentunya memiliki konotasi kurang baik, karena mendominasi cenderung dengan sikap egois dan hanya mementingkan diri sendiri. Hal ini berbeda dengan orang asertif yang tahu kapan harus mendengar dan kapan harus berbicara.
Orang asertif bisa menyampaikan pendapat dengan menghargai posisi orang lain. Tentunya mereka juga tetap tegas dengan apa yang diyakini benar. Kemampuan untuk menjadi asertif, tidak bisa dipungkiri merupakan sesuatu yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya di tempat kerja.
Sebagai contoh, bersikap pasif sering kali mendatangkan masalah internal pada diri sendiri. Mereka yang pasif sering kali“tidak enakan” dan sulit menolak, jika tidak setuju dengan sesuatu. Namun, dengan bersikap asertif, justru akan membantu untuk mengekspresikan diri dengan lebih baik.
Komunikasi Asertif, Apa Saja Manfaatnya?
Komunikasi Asertif dan Manfaatnya – Berdasarkan artikel dari mayoclinic, perilaku asertif biasanya mengacu pada gaya komunikasi yang lebih sehat dan memiliki banyak manfaat, terutama dalam pengelolaan stress. Mengapa demikian? Dengan bertindak tegas, Anda akan terlepas dari rasa bersalah saat berkata tidak.
Bayangkan jika pekerjaan Anda terus ditambah karena kesulitan untuk mengekspresikan keberatan atas beban pekerjaan yang meningkat. Maka, keberatan yang dipendam akan memicu stres. Kemudian akan berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Selain itu, berperilaku asertif dapat membantu untuk:
- Lebih percaya diri
- Memahami dan mengenali perasaan sendiri
- Mendapatkan rasa hormat dari orang lain
- Meningkatkan komunikasi
- Menciptakan situasi win-win
- Meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan
- Membangun hubungan yang jujur
- Lebih puas dalam bekerja
Dasar dari perilaku asertif adalah rasa saling hormat. Baik pada diri sendiri maupun orang lain. Orang-orang asertif menunjukkan rasa hormat pada diri sendiri dan menghormati orang lain, dengan mempertimbangkan bahwa orang lain juga memiliki hak yang sama untuk mengekspresikan diri.
Komunikasi Asertif berada di tengah-tengah sikap pasif dan agresif. Bagi sebagian orang, tidak mudah untuk merubah gaya komunikasi begitu saja. Terlebih bila lebih condong ke arah pasif maupun agresif. Beberapa hal yang umum menjadi halangan bersikap asertif, antara lain:
- Takut dinilai jelek dan egois, oleh orang lain karena mengekspresikan apa yang kita inginkan.
- Takut terlibat masalah yang terlalu berlarut-larut dan memilih mengikuti alur serta membiarkan orang lain yang menentukan keputusan.
- Terlalu dominan saat berbicara dengan orang lain, tanpa sadar merendahkan lawan bicara.
- Terlalu nyaman dengan komunikasi pasif atau pun agresif karena dapat berlindung dibalik alasan, “Saya tidak bermaksud demikian.” dan menolak bertanggung jawab pada apa yang sudah dikatakan.
Bagaimana Cara Melatih Komunikasi Asertif?
Komunikasi Asertif dan Manfaatnya – Menurut Caroline Miller, penulis dari buku berjudul “Creating Your Best Life”, tiga kunci menjadi asertif, yakni:
- Mengetahui apa yang kita mau.
- Percaya kita punya hak atas tanggungjawab dan tugas.
- Memiliki keberanian untuk menyampaikan.
Beberapa orang terlahir asertif, tetapi bukan berarti gaya komunikasi ini tidak bisa dilatih. Mengetahui bagaimana cara menyampaikan apa yang kita mau denggan percaya diri adalah langkah awal menumbuhkan sikap asertif. Berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk melatih sikap asertif.
Komunikasi Asertif – Hargai Diri Sendiri
Langkah awal dari memiliki sikap asertif adalah mengetahui apa yang diinginkan dan percaya bahwa Anda berhak untuk itu. Penghargaan pertama perlu diberikan kepada diri sendiri. Dengan begitu, akan menumbuhkan rasa percaya diri. Meski demikian, jangan terlalu terlena sehingga berubah menjadi ego dan harga diri yang terlalu tinggi. Kenali batasan dan sadari bahwa orang lain juga pantas mendapat hal yang serupa.
Komunikasi Asertif – Belajar Berkata Tidak
Terkadang ada saat di mana sesuatu tidak sesuai dengan kemauan Anda. Beranikan diri untuk berkata tidak. Katakan alasan mengapa Anda tidak setuju atau tidak suka. Ingatlah bahwa jika Anda berkata ‘Ya’ pada sesuatu yang akan menimbulkan rasa tidak nyaman di kemudian hari, maka hal itu bisa berdampak buruk pada tingkat stres.
Komunikasi Asertif – Jaga Emosi
Tidak semua orang bisa mengemukakan pendapat tanpa berselisih. Saat Anda berada dalam konflik di mana berbagai pihak tidak mau mengalah untuk menemukan titik terang dalam menyelesaikan masalah yang sedang hadapi, jalan satu-satunya adalah dengan tetap tenang. Emosi akan mengaburkan rasionalitas. Apabila Anda merasa berada pada puncak emosi, tahan diri dan menjauhlah dari konflik jika diperlukan.
Para facilitator Briktru Indonesia dapat membantu para karyawan Anda agar dapat berkomunikasi lebih baik. Dengan demikian, sehingga mereka merasa lebih bahagia karena mampu menghormati hak diri sendiri tanpa mengabaikan tanggungjawab dan tanpa mengabaikan hak rekan kerja, atasan, dan perusahaan.
Referensi
Mayo Clinic Staff. Being assertive: Reduce stress, communicate better. Diakses di: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/stress-management/in-depth/assertive/art-20044644
Neha, Kohale. 2016. Importance of Assertive Communication At your Work Place. Diakses di: https://www.linkedin.com/pulse/importance-assertive-communication-your-work-place-neha-kohale
Baca juga >>
Cara Melatih Public Speaking – Empowerment Series Season 2
Design Thinking & Innovation Menjadikan Bisnis Bersinar – Empowerment Series Season 2
Public Speaking Skill Modal Komunikasi Era Modern Bukan Sekadar Bicara