
Tips Stress Management Karyawan – Siapa pun pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan rutinitas yang dijalani setiap harinya. Setelah bekerja sepanjang weekday dengan banyak tugas yang perlu diselesaikan, akhir pekan menjadi waktu yang tepat untuk beristirahat. Sebagian kejenuhan dan rasa lelah dapat hilang setelah beristirahat, tetapi terkadang sebagian jenuh dan lelah lainnya tak mudah hilang. Bahkan, jenuh dan lelah kembali terakumulasi saat kembali pada rutinitas.
Bagi kebanyakan orang, rasa jenuh dan lelah yang muncul mungkin hanya diangggap kelelahan biasa. Lama-kelamaan, akhirnya menyadari bahwa yang dialaminya bukanlah kelelahan yang remeh. Bisa jadi kondisi seperti ini merupakan gejala burnout.
Istilah ‘Burnout’ mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Ini merupakan masalah psikologis yang umumnya terjadi dikarenakan penderitanya terpapar tekanan beban berkepanjangan. Hal ini biasa bermula dari pola kerja tidak sehat. Orang awam mengartikan burnout sebagai kelelahan fisik dan mental.
Burnout sebaiknya tidak dianggap sepele, sebab dapat mengarah pada kondisi yang lebih serius, yakni stres berkepanjangan. Banyak karyawan yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami burnout. Sebagai dampaknya, karyawan menjadi tidak produktif dan sering kali tidak fokus pada apa yang sedang dikerjakan.
Penyebab dan Tanda Mengalami Burnout
Sebelum membahas tips stress management karyawan ada baiknya ketahui lebih dulu penyebab burnout.Terdapat beberapa kemungkinan penyebab burnout, antara lain:
- Beban pekerjaan terlalu banyak
- Segala yang terjadi sering kali di luar kontrol dan prediksi sehingga berpengaruh buruk pada pekerjaan.
- Bayangan pekerjaan yang menjadi tanggungjawab, tidak jelas.
- Buruknya dinamika di tempat kerja, misalnya bullying yang dilakukan rekan kantor.
- Tugas yang monoton atau justru terlalu dinamis.
- Kurangnya dukungan sosial. Bisa jadi pekerjaan yang digeluti mungkin membuat karyawan terisolasi dari orang lain. Bahkan memiliki sedikit waktu untuk kehidupan pribadi.
Berikut ini beberapa pertanda yang mungkin akan terlihat jika seseorang sedang burnout, di antaranya:
- Wajah tampak lelah
- Sulit tersenyum, terlebih tertawa lepas
- Sering sakit kepala
- Sering mengalami masalah pencernaan
- Berkurangnya motivasi
- Produktivitas menurun
- Berkurangnya empati terhadap kondisi atau hidup orang lain
- Merasa gagal hingga kerap meragukan kemampuan sendiri
- Merasa tidak ada yang peduli dan terjebak dalam pekerjaan
- Bersikap sinis dan menampakkan berbagai sikap negatif.
- Merasa tidak puas dengan pekerjaan.
Tips Stress Management Karyawan Mengatasi Burnout
Pada umumnya burnout biasa dialami oleh orang-orang di usia produktif. Apabila mengalami burnout, penting mengetahui cara untuk dapat kembali ke kondisi mood semula. Ambilah waktu sejenak untuk menata kembali pikiran dan perasaan.
Solusi terbaik dalam mengatasi burnout di tempat kerja adalah dengan mengurangi penyebab burnout yang dialami. Hal ini tentu akan berbeda-beda bagi setiap orang. Apabila penyebabnya adalah beban pekerjaan yang terlalu banyak, cobalah untuk membicarakan hal itu dengan atasan. Namun, jika penyebabnya adalah sesuatu yang lebih personal, cobalah pertimbangkan untuk melakukan beberapa hal berikut:
Perbaiki Mindset
Kunci utama mengatasi burnout adalah memiliki mindset positif. Ada kalanya datang masalah pekerjaan yang membuat kita tertekan. Bahkan sampai muncul pikiran negatif seperti kepercayaan diri menurun dan merasa pesimis.
Tetaplah tenang. Coba ambil napas dalam, embuskan perlahan sembari mengosongkan pikiran untuk sementara waktu. Jika kesulitan, duduklah di ruangan sepi selama beberapa menit. Melakukan ini dapat membantu menajamkan kembali fokus.
Mengatur Prioritas dan Non-Prioritas
Ketika melihat tumpukan pekerjaan yang perlu diselesaikan, wajar jika merasa kewalahan sebelum memulai. Apabila beban pekerjaan tidak bisa dikurangi, cobalah untuk memprioritaskan pekerjaan yang penting. Dengan perencanaan yang efisien, beban pekerjaan akan lebih ringan untuk dikelola.
Kebanyakan orang cenderung mendahulukan mengerjakan pekerjaan yang tidak mendesak, sehingga menyebabkan beban pekerjaan menjadi terlihat berat. Mengerjakan pekerjaan di saat mendekati deadline akan membuat tekanan lebih berat. Ubah kebiasaan lama, mulailah dengan pekerjaan yang statusnya “penting dan mendesak”. Setelah itu, kerjakan pekerjaan yang statusnya “penting tidak mendesak”.
Lakukan Refleksi Diri
Ketika merasa motivasi bekerja mulai berkurang, fokus menurun, dan tidak bisa mengerjakan pekerjaan dengan optimal, mungkin ini saatnya bertanya pada diri sendiri, “Mengapa pekerjaan ini penting untuk saya?”
Menghubungkan pekerjaan yang sedang dijalani dengan tujuan personal, mungkin dapat membantu mengembalikan motivasi diri. Sebagai contoh “Pekerjaan ini penting karena hasilnmya untuk membahagiakan keluarga.” atau “Saya menyukai pekerjaan ini karena menginginkannya sejak dulu”. Temukan alasan apa pun yang dapat menjadi motivasi Anda bekerja.
Ambil Waktu Istirahat
Apabila sudah melakukan berbagai cara dan tetap tidak ada kemajuan, ambil waktu cuti. Tidak perlu terlalu lama, tetapi pastikan untuk menggunakan waktu istirahat dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan. Bebaskan pikirkan dari pekerjaan sementara waktu. Dengan begitu, Anda bisa kembali ke kantor dengan perasaan dan semangat baru.
Perusahaan yang besar, dipimpin oleh pemimpin yang hebat, dan didukung oleh karyawan-karyawan yang luar biasa. Briktru Indonesia siap menjadi partner Anda untuk membangun karyawan-karyawan Anda menjadi luar biasa. Hubungi tim kami di sini.
Referensi
Ihda, Fadila. 2021. Stres dan Muak dengan Pekerjaan? Waspadai Burnout Syndrome. https://hellosehat.com/mental/stres/burnout-syndrome/#gref
John, Rampton. 2020. 12 Ways to Keep Your Team (and Yourself) Energized in 2020. https://www.entrepreneur.com/article/345090
Baca juga >>
Pelatihan Manajemen Waktu Solusi Kinerja Lebih Efektif
Training Karyawan Metode Evaluasi 4 Level Donald Kirkpatrick